Sabtu, 29 Mei 2010

Welding (Pengelasan) pada body mobil

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Industri Perakitan Mobil
Dalam industri otomotif, khususnya pembuatan mobil, umumnya melakukan produksi pembuatan komponen mesin dan pembuatan serta perakitan body mobil. Yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah pembuatan dan perakitan body mobil. Di bawah ini adalah bagan flow proses perakitan body mobil yang dilakukan industri otomotif pada umumnya.




Gambar.2.1. Diagram tahapan pembuatan body mobil
Tahapan pembuatan body mobil:
1. Pressing/ Stamping
Pada prosesstamping terjadi proses pengepresan pembuatan body mobil, seperti tangki bahan bakar, kerangka mobil, dan komponen-komponen subassembly seperti kabin, dek, dan rangka chasis. Proses utama dari stamping adalah memproduksi body mobil dengan proses pencetakkan dari plat baja dengan menggunakan mesin press bertenaga ribuan ton yang kemudian akan dikirim ke bagian welding untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh.
2. Welding
Pada bagian ini, part-part mobil yang sudah dipres digabung menjadi sebuah kerangka mobil melalui suatu pengelasan yang menggunakan alat spot welder (Proses ini yang akan kita bahas).
3. Painting
Pada bagian ini, bagian mobil yang sudah dilas kemudian diberi warna sesuai dengen yang diinginkan.
4. Assembly
Setelah body dinyatakan baik dan selesai dari proses pengecatan menurut kriteria tertentu, maka tahap pemasangan mesin dan assesoris segera dilakukan.
5. QC Check (Quality Control Check)
Untuk memastikan bahwa mobil yang dihasilkan berkualitas tinggi, dalam industri otomotif terdapat operasi khusus yakni:
1.Delivery, pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap mobil apakah terdapat defect.
2.Leak test, pada tahap ini dilakukan uji kelayakan keseluruhan body mobil dengan proses penyemprotan air untuk melihat apakah ada kebocoran pada mobil.
3.Test track, pada tahap ini dilakukan pengetesan terhadap kecepatan mobil dan bagaimana kondisinya di jalan. Pengetesan ini dilakukan oleh seorang driver

2.2.Welding (Pengelasan)

Pada bagian ini, part-part mobil yang sudah dipres digabung menjadi sebuah kerangka mobil melalui suatu pengelasan yang menggunakan alat spot welder. Proses welding merupakan proses pembuatan body kendaraan melalui beberapa tahapan proses seperti body welding, metal finishing, dan frame welding.

2.2.1. Proses Body Welding (Proses Pengelasan Body)
a. Pembuatan body kendaraan dimulai dengan pembentukan beberapa jenis sub assy panel sampai menjadi panel utuh. Pembentukkan dilakukan dengan menggunakan peralatan welding gun dengan metode las titik (spot welding), las brazing (oxy-acetilene), las argon dan las CO2, selain itu terdapat pula proses hamming (pelipatan sisi plat untuk jenis pintu).
b. Setelah panel terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan beberapa panel yang telah menjadi utuh. Proses yang dilakukan sebagai berikut:
Proses persiapan sub assy: font floor, reat floor, panel dash, engine comportment, under body, frontat au reat door RH/LH dan body side RH/LH.
Proses main body: penggabungan beberapa panel mulai dari under body assy, body assy,dan roof menjadi sebagian body.
Prosesf itting: pemasangan beberapa panel seperti, engine door, back door, font/rear doorda n fender sehingga terbentuklah body kendaraan secara utuh.
Setelah body kendaraan terbentuk maka body diteruskan ke proses metal finish. Pada proses ini dikerjakan penggerindaan, pengamplasan, dan perbaikan panel body kendaraan ex proses body welding.
2.2.2. Proses Metal Finishing (Proses Penyelesaian Logam)
a. Pengamplasan di metal finish terdiri dari 3 tahap, yaitu:
1. Gerinda batu kasar, untuk memperbaiki bekas las CO2, las kuningan dan spot tajam.
2. Gerinda sandisc, untuk menghaluskan ex gerinda batu.
3. Amplas, untuk menghaluskan bekas gerinda.
b. Setelah mengalami proses ini, maka proses selanjutnya adalah persiapan proses painting.

2.2.3. Proses Frame Welding (Proses Pengelasan Kerangka)
Dalam proses ini dikerjakan pemasangan kerangka/chassis kendaraan. Proses ini menggunakan peralatan las CO2. Setelah frame terbentuk, maka proses selanjutnya adalah persiapan Black Dipping Chassis (pencelupan cat hitam).

Gambar 2.2. Proses Welding

2.3. Las Titik (Spot Welding)

Las titik adalah pengelasan memakai metode resistansi listrik dimana pelat lembaran dijepit dengan dua elektroda. Ketika arus dialirkan maka terjadi sambungan las pada posisi jepitan. Skema las titik bisa dilihat pada gambar 8.
Siklus pengelasan titik dimulai ketika elektroda menekan pelat dimana arus belum dialirkan. Waktu proses ini disebut waktu tekan. Setelah itu arus dialirkan ke elektroda sehingga timbul panas pada pelat di posisi elektroda sehingga terbentuk sambungan las. Waktu proses ini disebut waktu las.

Gambar 2.3. Diagram alat las titik
Setelah itu arus dihentikan namun tekanan tetap ada dan proses ini disebut waktu tenggang. Kemudian logam dibiarkan mendingin sampai sambungan menjadi kuat dan tekanan di hilangkan dan pelat siap dipindahkan untuk selanjutnya proses pengelasan dimulai lagi untuk titik yang baru.
Peralatan mesin las titik ada tiga jenis yaitu : 1) mesin las titik tunggal stasioner, 2) mesin las titik tunggal yang dapat dipindahlan dan 3) mesin las titik ganda. Mesin las stasioner dapat dibagi lagi atas jenis : lengan ayun dan jenis tekanan langsung. Jenis lengan ayun merupakan jenis yang sederhana dan mempunyai kapasitas kecil.

2.4. Las Brazing (oxy-aceteline)
Pengelasan oksi-asetilen merupakan proses pengelasan lebur dengan menggunakan nyala api temperatur tinggi yang diperoleh dari hasil pembakaran gas asetilen dengan oksigen. Nyala api diarahkan oleh ujung pembakar (welding torch tip). Pengelasan dapat dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi, dan tekanan kadang-kadang digunakan untuk menyatukan kedua permukaan benda kerja yang akan disambung. Gambar sketsa pengelasan oksi-asetilen ditunjukkan dalam gambar 13.18.

Gambar 2.4 Pengelasan oksi-asetilen

Bila digunakan logam pengisi, maka komposisi logam pengisi harus sama dengan komposisi logam dasar. Logam pengisi sering dilapisi dengan fluks, untuk membantu membersihkan permukaan dan melindungi las-an agar tidak terjadi oksidasi.
Nyala api dalam pengelasan oksi-asetilen dihasilkan oleh reaksi kimia asetilen (C2H2) dan oksigen (O2) dalam dua tahapan.
Tahapan pertama ditentukan oleh reaksi :

C2H2 + O2 2CO + H2 + panas

Hasil reaksi tersebut mudah terbakar, sehingga menyebabkan reaksi yang tahapan kedua :
2CO + H2 + 1,5O2 2CO2 + H2O + panas

Dua tahapan pembakaran dapat dilihat dalam emisi nyala api oksi-asetilen yang keluar dari ujung pembakar. Bila campuran oksigen dan asetilen 1 : 1, seperti yang dijelaskan pada formula reaksi kimia di atas, nyala api yang dihasilkan dikenal sebagai nyala netral seperti dapat dilihat dalam gambar 13.19.


Gambar 2.5. Nyala oksi-asetilen menunjukkan temperatur yang dicapai

2.5. Las Busur Gas dengan Pelindung Gas Mulia (Las Argon & Las CO2)
Proses pengelasan ini sambungan dibentuk oleh panas yang ditimbulkan oleh busur yang dibangkitkan diantara elektroda dan benda kerja dimana busur dilindungi oleh gas mulia seperti argon, helium atau bahkan gas CO2 atau campuran gas lainnya.
Ada dua jenis pengelasan dengan cara ini yaitu : las TIG (tungsten inert gas) atau disebut juga pengelasan menggunakan elektroda wolfram dengan logam pengisi, dan las MIG (metal inert gas) atau disebut juga pengelasan menggunakan elektroda terumpan. Kedua jenis pengelasan ini bisa dilakukan secara manual ataupun otomatik serta tidak memerlukan fluks ataupun lapisan kawat las untuk melindungi sambungan.
Las busur yang menggunakan elektroda wolfram (elektroda tak terumpan) dikenal pula dengan sebutan las busur wolfram gas. Skema dari pengelasan jenis ini bisa dilihat pada gambar 15. Pada proses ini las dilindungi oleh selubung gas mulia yang dialirkan melalui pemegang elektroda yang didinginkan dengan air.

Gambar 2.6. Diagram proses las busur wolfram gas mulia.
Pengelasan ini bisa menggunakan arus bolak-baliok ataupun arus searah, dimana pemilihan tergantung pada jenis logam yang dilas. Arus searah polaritas langsung digunakan untuk pengelasan baja, besi cor, paduan tembaga dan baja tahan karat, sedangkan polaritas terbalik jarang digunakan. Untuk arus bolak-balik banyak digunakan untuk pengelasan aluminium, magnesium, besi cor dan beberapa jenis logam lainnya. Proses ini banyak dilakukan untuk pengelasan pelat tipis karena biayanya akan mahal jika digunakan untuk pengelasan pelat tebal.
Pengelasan las gas mulia elektroda terumpan bisa dilihat pada gambar 16 dimana antara benda kerja dan elektroda terumpan dilindungi dengangas pelindung. Efisiensi pengelasan jenis ini lebih tinggi dan kecepatan pengelasan jauh lebih baik. Pengelasan ini umumnya dilakukan secara otomatik.


Gambar 2.7. Diagram las busur gas mulia elektroda terumpan.
Gas karbon dioksida sering digunakan sebagai gas pelindung untuk pengelasan logam baja karbon dan baja paduan rendah.









BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berbagai macam tahap dapat dijumpai dalam industri perakitan mobil, mulai dari proses pressing, welding, painting, sampai assembly. Tahapan-tahapan tersebut memiliki maksud dan tujuan masing-masing guna menciptakan body mobil yang memiliki kualitas nomor satu. Welding (pengelasan) adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Proses welding (pengelasan) pada proses pembuatan body kendaraan melalui beberapa tahapan proses seperti body welding, metal finishing, dan frame welding. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan peralatan welding gun dengan metode las titik (spot welding), las brazing (oxy-acetilene), las argon dan las CO2.

3.2. Saran

Proses pembuatan body mobil memiliki banyak tahap dan fungsi masing-masing. Tahapan kegiatan tersebut tidak terlepas dari tangan manusia, sebaiknya tahapan kegiatan tersebut dilakukan oleh para ahli masing-masing sehingga dapat tercipta body mobil yang baik serta mobil yang baik. Sehingga tidak merugikan konsumen yang menggunakannya baik dari segi materi maupun keselamatan.

Senin, 12 April 2010

Belajar dari kata-kata

Mendapatkan rasa hormat dari mereka yang Anda hormati lebih berharga daripada tepuk tangan banyak orang. ( Arnold Glasow )

Orang yang disiplin adalah orang yang mampu melakukan hal-hal yang harus diperbuat ketika hal itu perlu dilakukan.(Richard Foster )

Mendapatkan kepercayaan adalah pujian yang lebih besar daripada dicintai.( George MacDonald )

Pendidikan adalah senjata paling dahsyat yang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia.( Nelson Mandela, Presiden pertama Afrika Selatan )

Kita hidup di dunia yang penuh keindahan, pesona serta petualangan. Dan semua itu tidak akan pernah berakhir selama kita mencarinya dengan mata terbuka..( Jawaharlal Nehru )

Emas adalah logam mulia, namun emas juga adalah malapetaka ( Dr.Karl May), author buku Petualangan Old Shatterhand

Anda sekarang berada di tempat dimana pikiran Anda telah membawa Anda. Anda kelak berada di tempat di mana pikiran Anda membawa Anda (James Allen)

Kebahagiaan tidak tergantung pada hal-hal di sekitarku, tetapi pada sikapku. Segala sesuatu dalam kehidupanku akan tergantung pada sikapku (Alfred A. Montapert)

Anda tidak pernah mencapai kesuksesan sesungguhnya sampai Anda menyukai apa yang sedang Anda kerjakan (Dale Carnegie)

Masalahnya bukanlah apakah Anda dijatuhkan tetapi apakah Anda Bangkit kembali ( Vince Lombardi)

Orang tidak peduli berapa banyak yang Anda tahu sampai mereka tahu berapa banyak Anda peduli ( John Maxwell)

Selalu lakukan yang benar. Ini akan membahagiakan beberapa orang dan mengherankan yang lain ( Mark Twain )

Apabila seseorang itu membatasi kemampuannya, pada waktu yang sama dia telah membatasi hasilnya( Charles M.Schwab )

Penghargaan yang akan Anda terima ditentukan dari9 besarnya pelayanan yang Anda berikan kepada orang lain( Earl Nightingale )

Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan mengalami ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses diraih( Helen Keller )

Sungguh sulit jika aku terpaksa… dan begitu mudahnya jika aku mau. ( Sondra Anice Barnes )

Kepengecutan yang paling besar adalah ketika kita membuktikan kekuatan kita kepada kelemahan orang lain (Jacques Audiberti)

Seorang Intelektual adalah orang yang pikirannya menjaga pikirannya sendiri ( Albert Camus )

Prasangka dibenci bukan karena dirinya sendiri, tetapi karena ia menyebabkan ornang-orang mempercayainya ( Marcel Atland )

Alasan mengapa kekuatiran membunuh lebih banyak orang dibanding dengan kecelakaan kerja, adalah karena lebih banyak orang yang penuh kekuatiran dari pada bekerja. ( Robert Frost)

Diberkatilah orang yang terlalu sibuk untuk kuatir pada siang hari, dan terlalu lelah untuk kuatir di malam harinya . ( Phil Marquart )

Apabila perjalanan menjadi sulit, orang yang ulet akan berjalan terus. (Knute Rockne)

Minggu, 11 April 2010

Kumpulan Tips Motivasi ala Mario Teguh

Semoga bermanfaat

1) Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda

2) Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

3) Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

4) Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

5) Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan

6) Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu

7) Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru

8) Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah

9) Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasipada keamanan, telah menua sejak muda

10) Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani

11) Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

12) Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat

13) Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan

14) Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat

15) Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai

16) Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

17) Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

18) Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

19) Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang

20) Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri

21) Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.

22) Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan

Wawasan Nusantara














WAWASAN NUSANTARA

A. Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara

1.Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila
Berdasarkan falsafah pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, rasa, dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi.
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sikap sila Ketuhana Yang Maha Esa mewarnai wawasan nasional yang dianut oleh bangsa Indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasan dalam menganut dan mengamalkan agama masing-masing.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sikap sila kemanusiaan yang adil dan beradab mewarnai wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang memberikan kebebasan dalam mengekspresikan HAM dengan tetap mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerja sama.
c. Sila Persatuan Indonesia
Sikap sila persatuan Indonesia mewarnai wawasan kebangsaan/ wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang mengutamakan keutuhan bangsa dan negara dengan tetap memperhatikan, menghormati, dan menampung kepentingan golongan, suku bangsa maupun perorangan.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sikap sila kerakyatan yang dipimpin oleg hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan mewarnai wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sikap sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mewarnai wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang memberikan kesejahteraan setinggi-tinggina bagi setiap orang dengan mempertahankan keadilan bagi daerah penghasil, daerah lain, orang lain sehingga tercapai kemakmuran yang memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.

Wawasan nasional Indonesia menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan tanpa menghilangkan ciri, sifat, dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku, bangsa, etnis, golongan, serta daerah itu sendiri).

2. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara fungsi maupun pengaruh geografi terhadap sikap dan tata laku negara yang bersangkutan merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan.
Wilayah Indonesia pada saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 masih mengikuti Territoriale Zee En Maritieme Kingen Ordonantie tahun 1939, di mana lebar laut wilayah Indonesia adalah 3mil diukur dari garis air rendah dari masing-masing pantai pulau Indonesia. Kemudian dimaklumkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957 yang menyatakan bahwa bentuk geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri dan demi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara yang terkandung di dalamnya, pulau-pulau serta laut yang ada di antaranya harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk mengukuhkan asas negara kepulauan ini, ditetapkanlah Undang- Undang Nomor: 4 /Prp Tahum 1960 tentang Perairan Indonesia.
Negara Indonesia dikenal juga sebagai negara kepulauan/ maritim sebab wilayahna tediri dari 65% lautan/ perairan. Nusantara adalah kepulauan Indonesia yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupun kecil yang berada pada batas- batas astronomis berikut:
utara : 06-08 LU
selatan : 11-15 LS
rabu : 94-95 BT
timur : 141-05 BT
jarak utara-selatan : +1.888 km
jarak barat-tinur : +5.110 km
Melalui konferensi PBB tentang Hukum Laut Internasional yang ketiga tahun 1982, pokok-pokok atas negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 82 (United Nation Convention on the Law of the Sea) atau Perserikatan Bangsa-bangsa Tentang Hukum Laut. Geopolitik Indonesia yaitu setiap perumus kenijaksanaan nasional harus memiliki wawasan kewilayahan atau ruang hidup bangsa yang diatur oleh politik ketatanegaraan.
Wawasan nasional Indonesia yang memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan kekompakan wilayah, tetap dihargai dan dijaganya ciri, karakter serta kemampuan (keunggulan dan kelemahan) masing-masing daerah, dan diupayakannya pemanfaatan nilai lebih dari geografi Indonesia.

3.Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya
Budaya atau kebudayaan dalam arti etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa, dan karsa (budi, perasaan, dan kehendak)
Faktor alamiah membentuk perbedaan khas kebudayaan masyarakat di tiap-tiap daerah sekaligus perbedaan daya tanggap inderawi serta pola kehidupan baik dalam hubungan vertikal maupun horisontal. Secara universal, kebudayaan masyarakat yang heterogen tersebut sama-sama mempunyai unsur-unsur penting berikut: pertama, sistem realigi dan upacara adat; kedua, sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan; ketiga, sistem pengetahuan; keempat, bahasa; kelima, keserasian (budaya dalam arti sempit);keenam, sistem pencarian; ketujuh, sistem teknologi dan peralatan.
Kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi masyarakat yang bersangkutan. Artinya, setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat serta-merta mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya yang sekaligus menangani dirinya sendiri dengan segala peraturan atau keharusan yang mesti dijalani dan yang tidak boleh dilanggar.
Dalam perspektif budaya, kehendak bersatu membentuk persatuan bangsa merupakan proses sosial yang didorong oleh kesadaran segenap kelompok masyarakat untuk bersama-sama membangun satu tatanan kehidupan baru dengan tetap mengakui dan menerima eksistensi budaya masyarakat asal yang berbeda-beda ciri dan sifatnya.
Proses sosial yang akomodatif sangat diperlukan guna mengatasi besarnya potensi konflik antargolongan masyarakat yang setiap saat membuka peluang terjadinya disintegrasi bangsa. Proses sosial tersebut mengharuskan setiap kelompok masyarakat budaya untuk saling membuka diri, memahami eksistensi budaya masing-masing, serta mau menerima dan memberi (take and give).
Wawasan kebangsaan atau wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh keinginan untuk menumbuh-suburkan faktor-faktor positif, mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan mengurangi atau kalau dapat menghilangkan-pengaruh negatif dari faktor-faktor yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.

4. Pemikiran Berdasrkan Aspek Kesejarahan
Sejarah Indonesia diawali dari negara-negara kerajaan tradisional yang pernah ada di wilayah Nusantrlara melalui kedatuan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Walau kaidah-kaidah sebagai negara modern belum ada, namun pada jaman itu telah terdapat slogan-slogan seperti yang ditulis oleh Mpu Tantular: Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharma Wangrva yang selanjutnya Bhineka Tunggak Ikadiangkat oleh Bangsa Indonesia sebagai sesanti dalam kehidupan bermasyarakat,, berbangsa, dan bernegara.
Lahirnya proklamasi kemerdekaan dan proklamasi penegakan negara merdeka dimulai pada tahun 1900-an.
Penjajahan mengakibatkan penderitaan dan kepahitan yang sangat penjang, namun di sisi lain menimbulkan semangat, rasa senasib sepenanggungan untuk bertekad memerdekaan diri. Hal ini merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi dalam organisasi Boedi Oetomo (20 Mei 1908), yangs ekarang disebut Kebangkitan Nasional. Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928): Satu Nusa, Satu Bangsa, dna menjunjung tinggi Bahasa Nasional Indonesia. Pada kongres Pemuda tersebut untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan.
Proklamasi 17 Agustus 1945 harus dipertahankan dengan semangat persatuan yang esensinya adalah "mempertahankan persatuan Bangsa Indonesia dan menjaga kesatuan Wilayah Negara Republik Indonesia.
Adanya Deklarasi Djuanda memberi keuntungan yaitu wilayah perairan 3mil dari laut menjadi 12mil laut. Deklarasi tersebut merupakan kehendak politik Republik Indonesia dalam menyatukan Tanah Air Republik Indonesia menjadi satu kesatuan.
Wawasan Nusantara berasal dari kata "Nusa" yang berarti pulau dan "Antara". Jadi, artinya adalah pukau yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan samudra (Paisfik dan Bidadari).

Konsepsi Nusantara yang berlandaskan kekompakan dan mangacau pada konsentrasi RI sebagai negara kepulauan dikukuhkan menjdadi Undang-Undang Nomor 4/Prp tahun 1960, yaitu:
a. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Islam beserta perairan pedalaman Indonesia.
b. Laut wilayah Indonesia ialah jalur laut 12mil laut.
c. Peraiaran pedalaman Indonesia ialah semua perairan yang terletak pada posisis dalam dari garis dasar, sebagai yang dimaksud pada ayat (2)

Wawasan Benua AD RI, wawasan AL RI, wawasan Diragantauri AU RI dijadikan menjadi wawasan Hankamnas, merupakan hasil Seminar Hankamnas I tahun 1966 dan diberi nama Wawasan Nusantara Bahari yang penjelasannya sebagai berikut: Wawasan Nusantara Bahari merupakan konsepsi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia di mana perlu ada kesertasian antara Wawasan Bahari, Wawasan Dirgantara, Wawasan Benua sebagai pengejawantahan segala dorongan (motives) dan rangsangan (drives) dalam usaha mencaoai aspirasi-aspirasibangsa dan tujuan negara Indonesia. Wawasan Bahari adalah wawasan masa depan yang merupakan suatu pandangan, satu aspek falsafah hidup satu bangsa di mana penggunaan dan penguasaan lautan adalah mutlak untuk perkembanagan kesejahteraan dan kejayaan negara serta bangsa di masa mendatang.
Pada tahun 1973 Wawasan Nusantara diabgkat dalam Ketetapan MPR RI Nomor IV/ MPR/ 1973 tentang GBHN dalam bab II huruf "E".
Perjuangan di dunia Internasional untuk diakui wilayah Nusantara sesuai dengan Deklarasi Djuanda merupakan rangkaian yang cukup panjang, dimulai dari konferensi PBB tentang Hukum Laut yang pertama pada tahun 1958, kemudian tahun 1960 dan akhirnya tahun 1982 pada konferensi ketiga, pokok-pokok asas negara Kepulauan diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 82 (United Nations Convention on the Law Of the Sea atau Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut).
Jadi dalam Wawasan Kabangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menginginkan terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.

B. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional

1.Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

2.Pengertian Wawasan Nusantara
a. Berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN:
Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang ebrsumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
b. Menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua Program S-2 PKN-UI):
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
c. Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan MPR dan dibuat di Lemhamnas tahun 1999:
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

C. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
a. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia tenteng diri dan lingkungannya, yang dikenal dengan istilah Wawasan Nasional dan diberi nama Wawasan Nusantara, disingkat Wasantara.
b. Landasan Idiil: Pancasila
Setelah merdeka dan berdiri sendiri sebagai sebuah negara, bangsa Indonesia merasa perlu memiliki cara pandang atau Wawasan Nusantara untuk menghadapi lingkungan yang berubah-ubah dalam setiap penyelenggaraan kehidupan.nasionalnya agar terhindar dari bahaya penyesatan dan penyimpangan akibat pengaruh dunia luar.
Pancasila sebagai falsasfah bangsa Indonesia dijadikan landasan idiil dan dasar negarasesuai dengan yang tertera pada pembukaan UUD 1945. Oleh karena it, sudah seharusnya dan sewajarnya Pancasila menjadi landasan idiil Wawasan Nusantara.

c. Landasan Konstitusional: UUD 1945
UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman dalam kehidupan dermasyarakat, berbangsa, dan bernegar. Dengan demikian UUD 1945 seharusnya dan sewajarnya menjadi landasan konstitusional dari Wawasan Nusantara yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia dalam segala aspek kehidupan

D. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
a. Wilayah
Wadah segala aspek kehidupan bangsa Indonesia mencakup seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya. Setelah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa ini memiliki organisasi kenegaraan sebagai wadah kegiatan kenegaraan. Selain itu masyarakat juga memiliki wadah dalam kehidupan bermasyarakat yaitu berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur politik.
b. Isi
isi adalah aspirasi bangsa dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Untuk dapat mencapai semua itui bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan antar warga negaranya.
c. Tata Laku
Tata laku ada dua yaitu batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas bangsa Indonesia yang baik. Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan dan perilaku bangsa Indonesia. Keduanya akan mencerminkan jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia.

E. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara. Itu berarti setiap tindakan, pola pikir, dan sikap warga Negara dan aparatur Negara dilakukan untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya.

F. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan yang harus dipatuhi,dipelihara,dan diciptakan agar tercipta ketaatan dan kesetiaan komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama, yang terdiri dari:
a. Kepentingan yang sama
b. Keadilan
c. Kejujuran
d. Solidaritas
e. Kerjasama
f. Kesetiaan

G. Arah Pandang
a. Arah Pandang ke Dalam
Arah pandang ke dalam berarti bangsa Indonesia harus berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab disintegrasi bangsa dan harus tetap mengupayakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

b. Arah Pandang ke Luar
Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus beusaha mengamankan kepentingan nasionalnya di segala aspek kehidupan dalam kehidupan internasionalnya, demi tercapainya tujuan nasional sesuai yang tertera pada pembukaan UUD 1945.

H. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan
a. Kedudukan
Wawasan Nusantara diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Maka Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam penyelenggaraan kehidupan nasional.

b. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman serta rambu-rambu dalam menentukan segala keputusan bagi penyelenggaraan Negara untuk seluruh rakyat Indonesia dal kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkannasionalisme yang tinggi dalam segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasionalnya daripada kepentingan individu.

I. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Nasional
a. Dalam kehidupan politik akan menciptakan suasana penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis.
b. Dalam kehidupan ekonomi akan menjamin pemenuhan dan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara merata dan adil.
c. Dalam kehidupan social dan budaya akan menciptakan sikap menerima dan menghormati segala bentuk kebhinekaan sebagai kenyataan dan anugerah dari Sang Pencipta.
d. Dalam kehidupan hankam akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangda, dehingga akan membentuk sikap bela Negara pada setiap Warga Negara Indonesia.

Implementasi Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah Negara. Wawasan Nusantara juga harus dapat diimplementasikan dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat.

J. Pemasyarakatan/Sosialisasi Wawasan Nusantara
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan nusantara, perlu dilakukan Pemasyarakatan Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara dapat dilakukan dengan cara:
1. Menurut sifat/cara penyampaiannya:
a.langsung,yaitu dengan ceramah,diskusi,dialog,tatap muka.
b.tidak langsung,yaitu dengan media cetak maupun elektronik.
2. Menurut metode penyampaiannya:
a.keteladanan. Yaitu dengan memberikan contoh-contoh berpikir,bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai mahasiswa biasanya dihadapkan pada pilihan yang sulit seperti contoh ini; pada suatu hari kita merencanakan untuk berbelanja pribadi, tiba-tiba kita dapat surat panggilan dari pengadilan untuk hadir sebagai saksi di suatu sengketa. Kita sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita memenuhi panggilan dari pengadilan tersebut daripada berbelanja pribadi sebagai wujud kita mementingkan kepentingan negara atas kepentingan pribadi.
b.edukasi. Pendekatan formal,dimulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus-kursus,dsb.Pendekatan non formal dilakukan dilingkungan rumah/keluarga, dilingkungan pemukiman,pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan.
c.komunikasi.Tujuan yang ingin dicapai ialah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu menciptakan iklim saling menghargai,menghormati,mawas diri,dan tenggang rasa sehingga tercipta kesatuan bahasa dan tujuan tentang Wawasan Nusantara.
d.integrasi.Bertujuan untuk terjalinnya persatuan dan kesatuan dan mengurangi konflik dalam bangsa sekarang maupun masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional serta tujuan nasional.

K. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu,bermasyarakat,berbangsa dan bernegara mengalami perubahan.Faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang dibawa oleh negara maju ddengan kekuatan penetrasi global.Tantangan yang dihadapi bangsa antara lain: pemberdayaan rakyat yang optimal, duniayang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.

1. Pemberdayaan Masyarakat
a.John Naisbit.Dalam bukunya Global Paradox, ia memberikan pesan bahwa negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya dalam arti memberikan peran dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional.Hanya dapat dilaksanakan oleh negara yang sudah maju yang menjalankan Buttom up Planning.Sedangkan bangsa indonesia yang dalam taraf berkembang masih melaksanakan program Tap Down Planning karena keterbatasan SDM.Karena itu,NKRI memerlukan landasan operasional berupa GBHN.
b.Kondisi Nasional. Pebangunan Nasional belum merata.Dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat, perlu ada prioritas utama pembangunan daerah tertinggal agar masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan di seluruh aspek kehidupan,yang pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22th 1999 tentang pemerintah daerah.
2. Dunia Tanpa Batas
a.Perkembangan IPTEK saat ini sangat maju dengan pesat.Keterbatasan SDM Indonesia di bidang IPTEK merupakan tantangan serius,mengingat penguasaan IPTEK merupakan nilai tambah untuk berdaya saing di percaturan global.
b.Kenichi Omahe dengan dua bukunya yang terkenal Borderless World dan The End of Nation State memberikan pesan bahwa untuk menghadapi kekuatan global, suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan pada pemerntah daerah dan masyarakat.Apabila masyarakat banyak terlibat dalam upaya pembangunan, hasilnya akan lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa dalam percaturan global.
3. Era Baru Kapitalisme
a.Sloan dan Zureker dalam bukunya Dictionary of economics, menyebutkan bahwa kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain, untuk berkecimpung dalam aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingannya sendirfi, dan untuk mencapai laba rugi sendiri.
b.Lester Thurow. Didalam bukunya The Future of Capitalism, ia menegaskan antara lain bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme, kita harus membuat strategi baru, yaitu keseimbangan antara paham individualis dan paham sosialis.
4. Kesadaran Warga Negara
a.Pandangan Bangsa Indonesia tentang Hak dan Kewajiban. Tiap-tiap hak mengandung kewajiban dan begitu pula sebaliknya, karena merupakan satu kesatuan.
b.Kesadaran Bela Negara. Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia menunjukkan kesadaran bela negara yang optimal, dimana seluruh rakyat bersatu adu berjuang tanpa mengenal perbedaan, pamrih dan sikap menyerah yang timbul dari jiwa patriotisme dan heroisme karena perasaan senasib sepenanggungan dan setia kawan dalam perjuangan fisik mengusir penjajah.

L.Prospek Implementasi Warga Negara
1. Global Paradox memberikan pesan bahwa negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End of Nation State mengatakan bahwa batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut.
3. Lester Thurow dlam bukunya The Future of Capitalism memberi gambaran bahwa strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat banyak serta antara negara maju dan negara berkembang.
4. Hezel Handerson dalam bukunya Building Win Win World mengatakan bahwa perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi menjadi masyarakat dunia yang bekerja sama memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta mewujudkan pemerintah yang lebih demokratis.
5. Ian Marison dalam bukunya The Second Curve menjelaskan bahwa dalam era baru timbul adanya peran pasar, konsumen, dan teknologi baru yang lebih besar yang membantu terwujudnya masyarakat baru.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Wawasan N usantara sebagai cara pandangbangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang megutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang. Untuk menghadapi gempuran nilai global, fkta kebhinekaan dalam setiap rumusan yang memuat kata perasatuan perlu lebih ditekankan. Dalam implementsinya, peranan daerah dan rakyat kecil perlu lebih diberdayakan. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila faktor-faktor dominan berikut ini dipenuhi : keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan yang berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang mampu memberi informasi dan kesan yang positif, serta keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan penyelenggaran pemerintahan yang bersih dan berwibawa dalam wadah NKRI.

M. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tahanah air. Wawasan Nusantara juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan-tantangan dewasa ini. Karena itu, setiap warga negara Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk :
1. Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan kewajiban warga negara serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
2. Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa didalam menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan Konsep Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki Wawasan Nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga nwegara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diperlukan pendekatan dengan program yang teratur dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara. Dengan demikian Wawasan Nusantara terimplementasi dalam kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan Nasional.

Material Teknik

PENGANTAR SEJARAH TERBENTUKNYA MATERIAL
Bahan-bahan kimiawi tersedia dalam bentuk dan sifat yang berguna dalam cakupan yang luas. Beberapa bahan tersebut melekat pada bahan tertentu lainnya, tetapi banyak juga yang bisa dirubah dengan mengatur cara pembuatan dan juga mengatur rincian pemrosesan. Logam adalah contoh klasik dari bahan yang asalnya bercampur dengan materi lain seperti itu. Bentuk akhir logam jelas dipengruhi oleh sejarah pemrosesan sebelumnya. Rincian tertentu dari hasil proses pencairan dan pemurnian mengontrol kemurnian hasil dan jenis dan juga kemurnian kontaminan apapun yang mempengaruhi. Proses pemadatan memberikan ciri khas bentuk yang bisa diolah ke dalam produk akhir. Tahap persiapan seperi penggilingan sering menghasilkan jenis yang bermacam-macam pada bahan seperti yang diinginkan, dan dampaknya harus dipertimbangkan selama pemrosesan dan kegunaan berikutnya. Dengan demikian, meskipun untuk membentuk logam dari gudang adalah hal mudah, penting sekali mengenali bahwa aspek pemrosesan awal bisa secara signifikan mempengaruhi langkah berikutnya seperti pada bentuk akhir produk. Cakupan pembahasan dalam buku ini tidak akan memberikan gambaran utuh pada proses dan cara yang digunakan dalam produksi logam, tetapi aspek-aspek tertentu akan diberikan disini karena peran meraka dalam mempengaruhi bentuk selanjutnya.

Dalam bab ini, kami akan memperkenalkan logam campuran yang dirangkum dalam skema 6-1. Bahan-bahan ini telah menjadi tulang punggung kemakmuran ataupun peradaban dan bermacam jenis telah dikembangkan selama bertahun-tahun untuk menemukan keperluan-keperluan spesifik pada bermacam industri dan kemudian pada dua dekade terakhir ini telah dikenalkan sejumlah besar jenis dan bahkan pengelompokan besi campuran.

Ketersediaan begitu banyak pilihan, baik lama maupun baru, telah sering kali menghasilkan pilihan bahan yang jelek. Uang bisa dihabiskan sia-sia pada spesifikasi logam campuran mahal yang tidak berguna atau juga logam campuran yang susah diolah. Disisi lain, bahan-bahan tersebut bisa benar-benar diperlukan dan pemilihan bahan campuran yang murah bisa berarti kesalahan yang tidak diragukan lagi. Dengan demikian, menjadi tanggung jawab ahli desain dan ahli produksi untuk memiliki pengetahuan pada bahan-bahan dasar dan memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan tebaik dari begitu banyaknya pilihan yang tersedia.

Civic Education

Latihan 1:
1. Uraikan secara singkat sejarah pendidikan kewarganegaraan sebagai ssuatu disiplin ilmu!
Jawab:
Kewarganegaraan dalam bahasa latin disebutkan “Civis”, selanjutnya dari kata “Civis” ini dalam bahasa Inggris timbul kata ”Civic” artinya mengenai warga negara atau kewarganegaraan. Dari kata “Civic” lahir kata “Civics”, ilmu kewarganegaraan dan Civic Education, Pendidikan Kewarganegaraan.
Pelajaran Civics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1790 dalam rangka “mengamerikakan bangsa Amerika” atau yang terkenal dengan nama “Theory of Americanization”. Sebab seperti diketahui, bangsa Amerika berasal dari berbagai bangsa yang datang di Amerika Serikat dan untuk menyatukan menjadi bangsa Amerika maka perlu diajarkan Civics bagi warga negara Amerika Serikat. Dalam taraf tersebut, pelajaran Civics membicarakan masalah ”government”, hak dan kewajiban warga negara dan Civics merupakan bagian dari ilmu politik.
Di Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan yang searti dengan “Civic Education” itu dijadikan sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi untuk program diploma/politeknik dan program Sarjana (SI), baik negeri maupun swasta.

2. Uraikan kedudukan Pendidikan kewarganegaraan dalam sistem pendidikan Nasional di Indonesia!
Jawab:
Kedudukan Pendidikan kewarganegaraan dalam sistem pendidikan Nasional di Indonesia di dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dipakai sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat a) Pendidikan Pancasila, b) Pendidikan Agama, dan c) Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

3. Jelaskan maksud diselenggarakannya pendidikan kewarganegaraan menurut Dirjen DIKTI No. 267/Dikti/Kep/2000!
Jawab:
Diselenggarakannya pendidikan kewarganegaraan menurut Dirjen DIKTI No. 267/Dikti/Kep/2000, dimaksudkan untuk memberi pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan nengara, serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

4. Jelaskan salah satu syarat pemerintahan yang telah melaksanakan sistem demokrasi menurut kongres international commission of jurist Bangkok tahun 1965!
Jawab:
Dalam Kongres Internasional Commission of Jurist yang berlangsung di Bangkok pada tahun 1965, mensyaratkan bahwa pemerintahan suatu negara baru dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang demokratis manakala ada jaminan secara tegas terhadap hak-hak asasi manusia, yang salah satu di antaranya adalah Pendidikan Kewarganegaraan atau ”Civic Education”. Hal ini dapat dimaklumi, karena dengan dimasukkannnya ke dalam sistem pendidikan yang mereka selenggarakan, diharapkan warga negaranya akan menjadi warga negara yang cerdas dan warga negara yang baik (smart and good citizen), yang mengetahui dan menyadari sepenuhnya akan hak-haknya sebagai warga negara, sekaligus tahu dan penuh tanggung jawab akan kewajiban dirinya terhadap keselamatan bangsa dan negaranya. Dengan demikian diberikannya Pendidikan Kewarganegaraan akan melahirkan warga negara yang memiliki jiwa dan semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.


5. Mata kuliah umum yang termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MKPK) adalah pendidikan agama, pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan. Coba saudara jelaskan apa tujuan diberikannya mata kuliah pengembangan kepribadian tersebut?
Jawab:
1. Tujuan diberikannya mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) ini agar para sarjana Indonesia memiliki kualifikasi:
a. Taqwa kepada Allah - Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Kuasa, bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini dan dipeluknya, serta memiliki sikap tenggang rasa/toleransi terhadap agama/keyakinan orang lain.
b. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan dan tindakan mencerminkan prinsip-
prinsip Pancasila serta memiliki integritas moral yang tinggi, yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan kemanusiaan di atas kepentingan pribadi maupun golongannya.
c. Memiliki wawasan yang untuk/komprehensif dan pendekatan yang integral dalam mensikapi permasalahan kehidupan, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan.

6. Jelaskan perlunya dikembangkan pendidikan yang berbasis pengembangan kepribadian (MKPK) dan berbasis pengembangan kemampuan, yaitu dengan cara memberikan mata kuliah Dasar keahlian (MKDK) dan mata kulaiah keahlian (MKK) dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia Indonesia? Terangkan pula pendapat Albert Einstein dan Driyarkara tentang perlunya dikembangkan ke dua aspek tersebut dalam pengembangan sumber daya manusia!
Jawab:
Perlunya dikembangkan pendidikan yang berbasis pengembangan kepribadian (MKPK) dan berbasis pengembangan kemampuan dimaksudkan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmu yang dipilihnya. Dengan kata lain dikuliahkannya MKDK dan MKK adalah dalam rangka untuk mengembangkan aspek kemampuan (abilitas) mahasiswa yang seluruhnya bermuara pada satu tujuan agar kelak ia cakap menghadapi kehidupan yang serba menantang dan lebih khusus lagi ia bisa dapat pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang memadai.
Albert Einstein mengungkapkan bahwa ”Science without religion is blind. Religion without science is lame”. Suatu pengetahuan tanpa dilandasai oleh moralitas agama adalah buta.Agama tanpa didukung oleh pengetahuan lumpuh.
Dalam ungkapan yang berbeda namun esensinya sama, Driyarkara menyatakan bahwa dalam suatu kehidupan terdapat sekian banyak nilai, wert atau values. Namun kalau diklasifikasikan hanya ada dua nilai saja, yaitu nilai alat (tool) dan nilai tujuan. Driyarkara memasukkan aspek kepribadian ini ke dalam nilai tujuan, sedang aspek kemampuan (abilitas) dimasukkannya ke dalam nilai alat.Bagi manusia harus dibedakan antara nilai alat dan nilai tujuan.Nilai tujuan ialah kesempurnaan pribadi manusia. Nilai-
nilai lainnya, yang hanya memuaskan atau menolong kejasmanian manusia adalah nilai alat dan (sama sekali) bukan nilai tujuan. Agar supaya perbuatan manusia tidak menjadi kegila-gilaan, maka nilai alat harus tetap menjadi/sebagai nilai alat, dan tidak boleh dijadikan sebagai nilai tujuan.

7. Globalisasi adalah sesuatu yang tidak mungkin dihindari oleh semua bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Globalisasi disamping mempunyai dampak positif, juga mempunyai dampak negatif. Jelaskan!
Jawab:
Dampak positif adalah seperti dapat meningkatkan ksejahteraan, memberi peluang-peluang baru, sedang yang negatif adalah seperti dapat mengganggu keamanan, memperburuk ekonomi, marginalisasi sosial dan meningkatnya kemiskinan.

8. Menurut saudara bagaimana seharusnya bangsa Indonesia mensikapi dampak negatif dan positif dari globalisasi tersebut, agar bangsa Indonesia tetap tidak kehilangan identitas nasionalnya!
Jawab:
Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan ini pun perlu dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia juga, sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air, dan mengutamakan persatuan serta kesatuan negara dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

9. Jelasksan pengertian kompetensi! Kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa yang telah lulus pendidikan kewarganegaraan! Berikan contoh – contoh seperlunya.
Jawab:
Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dapat dianggap maupun melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sedang komptensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggungjawab warga negara dalam hubungan dengan negara dan memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Yang dimaksud dengan cerdas adalah tampak pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dalam bertindak. Sedang sifat tanggung jawab diperlihatkan sebagai kebenaran tidakan ditilik dari nilai ilmu pengetahuan dan teknologi serta etika ajaran agama dan budaya. Oleh karena itu maka Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang bersifat cerdas dan penuh rasa tanggung jawab dari mahasiswa dengan beberapa perilaku, yaitu:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa Indonesia.
b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.
c. Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
d. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

10. Jelaskan pengertian pendidikan kewarganegaraan secara terminologis!
Jawab:
Kewarganegaraan berasal dari kata dasar ”warga”, berarti sekelompok orang yang menjadi anggota suatu negara. Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Setelah mendapat awalan ke dan akhiran an menjadi Kewarganegaraan maka dia mempunyai arti kesadaran dan kecintaan serta berani membela bangsa dan negara. Dengan demikian maka yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan atau latihan dalam rangka mengembangkan atau menumbuhkan kesadaran, kecintaan, kesetiaan dan keberaniannya untuk berkorban demi membela bangsa dan negaranya.

11. Jelaskan apa saja landasan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan yang saudara ketahui! Berikan penjelasan seperlunya!
Jawab:
. 1. Landasan ilmiah
a. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut untuk hidup berguna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik) bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi masa depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan kontkes dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasional. Pendidikan Tinggi tidak dapat mengabaikan realitas global tersebut yang digambarkan sebagai kehidupan yang penuh paradoks dan ketakterdugaan itu. Untuk itu kepada setiap warga negara diperlukan adanya pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni (ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai budaya bangsa tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup bagi setiap warga negara. Pokok bahasan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan antara warga negara serta pendidikan pendahuluan bela negara, yang semua itu berpijak pada budaya bangsa. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara serta membentuk sikap dan perilaku yang cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa yang calon sarjana/ilmuan warga negara kesatuan republik indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEK dan seni. Sebab kualitas warga negara yang baik adalah sangat ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya.
b. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu berobjek, mempunyai metode, sistematis dan bersifat universal.Objek pengetahuan ilmu yang ilmiah itu harus jelas baik material maupun formalnya. Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Sedang objek formal sudut pandang tertentu yang dipilih atau yang dijadikan ciri untuk membahas objek material tersebut.
Objek material dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah segal ahal yang berkaitan dengan warga negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang berupa wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedang objek formalnya adalah mencakup dua segi, yaitu:
Segi hubungan antara warga negara dengan negara (termasuk hubungan antara warga negara).
Segi pembelaan negara.
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.267/Dikti/Kep/2000, pokok-pokoknya adalah sebagai berikut:
1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, mencakup:
-Hak dan kewajiban warga Negara.
- Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
-Demokrasi Indonesia.
-Hak asasi manusia.
-Wawasan nusantara.
-Ketahanan nasional.
-Politik dan strategi nasional.

c. Rumpun Keilmuan
Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) disejajarkan Civics Education yang dikenal di berbagai Negara. Sebagai bidang studi ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan bersifat interdisipliner bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu Kewarganegaraan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu. Maka dalam upaya pembahasan dan pengembangannyapun perlu dibantu oleh disiplin ilmu-ilmu yang lain seperti: ilmu hukum, ilmu politik, sosiologi, administrasi negara, ilmu ekonomi pembangunan, sejarah perjuangan bangsa dan ilmu filsafat.

12. Landasan hukum
Undang-Undang Dasar 1945
Pembukaan UUD 1945 alenia ke dua tentang cita-cita mengisi kemerdekaan, dan alinea ke empat khususnya tentang tujuan negara.
Pasal 30 ayat (1), Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta alam usaha pembelaan negara.
Pasal 31 ayat (1), Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 1982
Undang-Undang No.20/1982 adalah tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertahanan Kemanan Negara Republik Indonesia.
Pasal 18 Hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.
Pasal 19, ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan dalam gerakan pramuka.
Sikap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada tingkat Pendidikan Tinggi.
c. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989
Undang-Undang No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa:
”Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

3 Landasan ideal
Landasan ideal Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus menjadi jiwa dikembangkannya Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat menjiwai semua konsep ajaran Kewarganegaraan, yang dalam sistematikanya dibedakan atas tiga hal, yaitu: Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila sebagai ideologi negara. Ketiga hal ini hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan sebagai kesatuan.
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan negara dan menjadi sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara pola pelaksanaanya terpancar dalam empat pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, dan selanjutnya dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai strategi pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara.
Pokok pikiran pertama yaitu pokok pikiran persatuan yang berfungsi sebagai dasar negara (dalam kesatuan organis) merupakan landasan dirumuskannya wawasan nusantara, dan pokok pikiran kedua, yaitu pokok pikiran keadilan sosial yang berfungsi sebagai tujuan negara (dalam kesatuan organis) merupakan tujuan wawasan nusantara.
Tujuan negara dijabarkan langsung dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu tujuan berhubungan dengan segi keamanan dan segi kesejahteraan dan tujuan berhubungan dengan segi ketertiban dunia.
Berdasarkan landasan itu maka wawasan nusantara pada dasarnya adalah sebagai perwujudan nilai sila-sila Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai lihur yang diyakini kebenarannya. Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila terkandung juga dalam wawasan nusantara, demi terwujudnya ketahanan nasional. Dengan demikian ketahanan nasional itu disusun dan dikembangkan juga tidak boleh lepas dari wawasan nusantara.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang kehidupan nasional, yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan landasan, yang disingkat dengan (poleksosbud Han-Kam), yang menjadi dasar pemerintahan ketahanan nasional. Dari lima bidang kehidupan nasional itu bidang ideologilah yang menjadi landasan dasar, berupa Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjiwai empat bidang yang lainnya.
Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping lima bidang kehidupan nasional tersebut yang merupakan aspek sosial pancagatra didukung pula adanya dasar pemikiran aspek alamiah triagatra.
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kesatuan konsep-konsep dasar yang memberikan arah dan tujuan menuju pencapaian cita-cita bangsa dan negara. Cita-cita bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila itu terpancar melalui alinea ke dua Pembukaan UUD 1945, merupakan cita-cita untuk mengisi kemerdekaan, yaitu: bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Bersatu merupakan bekal untuk mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur, dengan sistem berdaulat.
Cita-cita mengisi kemerdekaan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur harus diisi dengan pembangunan nasional, tanpa pembangunan nasional cita-cita bangsa untuk mengisi kemerdekaan tidak akan terwujud.
Sebagai perbandingan, di beberapa negara juga dikembangkan materi Pendidikan Umum/General Education/Humanities) sebagai pembekalan nilai yang mendasari sikap dan perilaku warga negaranya.
-Amerika Serikat: History, Humanity, dan Philosophy.
-Jepang: Japanese History, Ethics, dan Philosophy.
-Filipina: Philipino, Family Planning, Taxation and Land Reform, the Philiphine New -Constitution, dan studi of Human Rights.


























Latihan 2
1. Jelaskan pengertian identitas nasional!
Jawab:
Identitas nasional ialah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar dan terikat oleh kebersamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa, maupun non-fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan yang kemudian pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (collective action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut nasional.

2. Salah satu jenis identitas nasional bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dilihat dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku, bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa. Jelaskan!
Jawab:
Suku bangsa adalah kesatuan social yang dapat dibedakan dari kesatuan social lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Dengan demikian pembahasan tentang suku bangsa tidak lepas dari kebudayan dan bahasanya sebagai unsur-unur pembentuk identitas nasional.
Indonesia merupakan Negara multiagama, maka Indonesia dapat dikatakan sebagai Negara yang rawan terhadap disintegrasi bangsa.Semua agam di Indonesia harus menganjurkan para umatnya untuk bersatu dan saling menghormati dalam beragama. Negara Indonesia adalah Negara “Theis Demokratis” yaitu : Negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi semua agama, sikap agama melindungi dan menjamin agama-agama yang diberi kesempayan yang sama. Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan memungkinkan penganut agama-agama yang berbeda bersama-sama berjuang demi pembangunan yang sesuai dengan martabat yang diterima manusia dari Tuhan.
Konsep kebudayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan kerangka dasar yang saling berintegrasi menuju ke kesatuan kebudayaan bangsa atau kebudayaan nsaional tidak akan terlepas dari perkembangan kebudayaan. Integrasi kebudayaan merupakan kerangka dasr untuk mewujudkan integrasi bangsa yang kukuh dan kukuh. Integrasi nasional yang dimaksudkan ialah proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya kedalam kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional.
Untuk konteks bahasa, di Nusantara banyak terdapat pelbagai ragam bahasa daerah sebagai sarana interaksi antarmanusia yang mewakili banyaknya suku bangsa.Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.Diantara banyaknya bahasa, bahasa melayu yang paling banyak digunakan sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami Nusantara.Bahaa melayu inilah bahasa yang dapat mempersatukan sluryh warga Negara/suku bangsa di Nusantara.

3. Jelaskan pengertian nasionalisme dari suatu bangsa!Apa yang melatar belakangi terbentuknya sebuah nasionalisme?Dan bagaimana kaitannya dengan terbentuknya sebuah organisasi politik yang disebut dengan Negara!
Jawab:
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Latar belakang terbentuknya nasionalisme ialah rasa cinta tanah air sebagai suatu konsekuensi atas persamaan ras dan budaya yang melahirkan organisasi politik yang disebut Negara.Rasa cinta tanah air ini menimbulkan suatu sikap kejiwaan yang menimbulkan rasa hormat dan menghargai tanah air.
Lahirnya negara-bangsa merupakan akibat langsung dari gerakan nasionalisme yang sekaligus telah melahirkan konsep kewarganegaraan.Secara hukum, peraturan tentang kewarganegaraan merupakan konsekuensi langsung dari perkembangan paham nasionalisme.Proses pembentukan bangsa-bangsa itu sangat umum. Proses ini sendiri mencakup serangkaian proses yang lebih khusus dan acapkali membentuk objek nasionalisme dalam pengertian lain yang lebih sempit.

4. Jelaskan pula latar belakang terbentuknya nasionalisme Indonesia!Secara garis besar terdapat tiga pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia sebelum kemerdekaan. Apa saja!
Jawab:
Keseluruhan rajutan nasionalisme Indonesia dibangun di atas dasar ikatan politik yang melahirkan nasionalisme negara (state-nationalism), ikatan umat beragama yang berkembang menjadi wujud nasionalisme relijius (religious-nationalism) dan keberagaman bahasa yang kental dengan corak ke-indonesia-an sebagai unsur budaya yang erat kaitannya dengan etnis, yang kemudian berkembang menjadi nasionalisme etnis (ethno-nationalism).Nasionalisme Indonesia berakar secara "alami" pada budaya lokal tidak memiliki landasan historis yang cukup kuat.Dari sini kita bisa mengambil satu kesimpulan, yang tentunya masih dapat diperdebatkan, bahwa Indonesia baik sebagai konsep bangsa maupun ideologi nasionalisme yang menopangnya adalah produk kolonialisme yang sepenuhnya diilhami oleh semangat modernitas di mana budaya Barat menjadi sumber inspirasi utama.
Dalam masa perjuangan, secara garis besar terdapat tiga pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia :
Paham ke-Islaman : SI, SDI
Paham Marxisme : NIP, ISDV, PKI
Paham Kebangsaan (Nasionalisme) : PNI

5. Jelaskan pendapat George MC Turnan Kahin dan Fred R. Von der Mehden tentang peran Islam sebagai pembentuk nasionalisme Indonesia!
Jawab :
Menurut George Mc. Turnan Kahin Islam bukan saja merupakan mata rantai yang mengikat tali persatuan melainkan juga simbol persamaan menentang penjajahan asing yang beragama lain.
Dan pendapat tentang Islam sebagai pembentuk nasionalisme Indonesia menurut Fred R Von der Mehden Islam merupakan sarana paling jelas untuk membangun rasa persatuan maupun untuk membedakan masyarakat Indonesia dengan penjajah.Beliau juga berpendapat satu-satunya ikatan universal yang tersedia diluar kekuasaan colonial adalah Islam.

6. Apa yang saudara ketahui dengan integrasi kebudayaan, pembauran kebudayaan dan pluralism kebudayaan?
Jawab:
Integrasi kebudayaan ialah penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pluralisme Kebudayaan adalah ke Bhinekhaan kebudayaan yg berbeda, dengan kebudayaan suku – suku bangsa dan kelompok minoritas yang hidup dan berkembang di suatu Negara.
Asimilasi/pembauran kebudayaan adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

7. Apa yang saudara ketahui dengan integrasi Nasional?
Jawab:
Integrasi Nasional ialah penyatupaduan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarkat menjadi suatu keseluruhan yangg lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil menjadi bangsa. Jadi dapat disimpulkan bahwa Integritas Nasional ialah proses penyatupaduan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarkat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil menjadi bangsa.














Latihan 3
1. Jelaskan pengertian Negara dari sudut formil dan materiil?
Jawab:
Pengertian negara:
a. Secara formil = negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan bersifat memaksa dan harus ditaati oleh rakyatnya.
b. Secara materiil = negara kumpulan berbagai macam bangsa yang ada didalamnya.

2. Menurut konvensi Montevido (Uruguay) tahun 1933, konvensi hokum Internasional, Negara harus mempunyai 4 (empat) unsur konstitutif. Uraikan!
Jawab:
Unsur konstitutif negara menurut konvensi Montevideo:
a. Penduduk, rasanya sangat tidak mungkin suatu negara akan terbentuk tanpa adanya penduduk sebagai unsu didalamnya sebagai pelaku yang akan menjalankan negara tersebut.
b. Wilayah, adanya sekumpulan manusia yang akan membentuk suatu negara tidak akan bisa berhasil membentuk suatu negara tanpa adanya wilayah atau tempat untuk mereka tinggali ,berinteraksi , dan menjalankan negara tersebut.
c. Pemerintahan, pemerintahlah yang merupakan representasi serta unsur pimpinan yang bertanggung-jawab dari suatu negara. Dalam kenyataannya, pembentukan suatu negara baru selalu diawali dengan pembentukan suatu pemerintahan baru.
d. Kapasitas untuk melakukan hubungan dengan negara lain, sebagai manusia kita membutuhkan bantuan orang lain dalam menjlani hidup, demikian juga suatu negara perlu juga bantuan atau kerjasama dengan negara lain dalam menjalankan pemerintahaannya.

3. Didalam wilayah yang telah ditentukan Negara menjalankan yurisdiksi teritorialnya atas orang dan benda-benda yang berada di wilayah itu, kecuali beberapa golongan orang dan benda yang dibebaskan dari yurisdiksi tersebut. Jelaskan!
Jawab:
Pembebasan yurisdiksi teritorial: Negara asing & kepala negara asing; Wakil-wakil diplomatik; Kapal-kapal (public ships) negara asing.

4. Apa yang saudara ketahui dengan Res Nullius, Res Communis dan Mare Liberum? Uraikan!
Jawab:
a. Res nullius: menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memiliki.
b. Res cimmunis: menyatakan bahwa laut itu milik masyarakat dunia, karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
c. Mare liberum: menyatakan bahwa laut itu adalah bebas untuk semua bangsa.

5. Berdasarkan konferensi hokum Internasional (UNCLOS) tanggal 10 Desember 1982, wilayah batas laut memperoleh dasar hokum dalam bentuk traktar multilateral, yaitu laut territorial, zona bersebel;ahan, ZEE, dan batas landas benua(continental). Coba saudara uraikan!
Jawab:
Berdasarkan UNCLOS:
a. Laut teritorial: wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil siukur dari garis pangkal, yaitu garis air surut terendah sepanjang pantai.
b. Zona bersebelahan: setiap Negara pantai dapat melaksanakan pengawasan yang diperlukanuntuk mencegah pelanggaran peraturan perundang-undangan bea cukai, fiskal, imigrasi atausanitasi, dan menghukum para pelakunya. Jauhnya tidak boleh melebihi 24 mil yang diukur dari garis pangkal di mana lebar laut teritorial diukur atau sejauh 12 mil diukur dari laut teritorial suatu Negara pantai.
c. ZEE: wilayah laut yang tidak melebihi 200 mil dari garis pantai. Di zona ekonomi eksklusif setiap Negara pantai seperti Indonesia ini mempunyai hak berdaulat untuk tujuan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan mengelola sumber daya alam baik hayati maupun nonhayati di perairannya, dasar laut dan tanah di bawahnya serta untuk keperluan ekonomi di zona tersebut seperti produksi energi dari air, arus, dan angin.
d. Landas kontinen: landas kontinen dimungkinkan mencapai 350 mil laut dari garis pangkal di mana laut teritorial diukur, atau tidak melebihi 100 mil laut dari kedalaman (isobath) 2500 meter. Juga meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang adanya kelanjutan ilmiah dari wilayah daratannya sampai ke pinggiran tepi kontinen.

6. Secara garis besar ada 3(tiga) teori terbentuknya sebuah Negara, yaitu teori perjanjian , teori teokrasi dan teori kekeuatan. Uraikan!
Jawab:
Teori terbentuknya Negara:
a. Teori perjanjian: Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu utk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dlm gerak tunggal utk kebutuhan bersama.
b. Teori teokrasi: Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin pemimpin Negara ditunjuk oleh Tuhan. Raja dan pemimpin hanya bertanggungjawab pada tuhan dan tidak pada siapapun.
c. Teori kekuatan: Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari kelompok yg kuat terhadap kelompok yg lemah. Negara terbentuk dengan penaklukan dan penduduk dan dari suatu kelompok etnis yg lebih kuat atas kelompok etnis yg lebih lemah, dimulailah proses pembentukan Negara.

7. Apa yang dimaksud dengan bentuk Negara dan bentuk pemerintahan?Coba saudara jelskan beberapa bentuk dan bentuk pemerintahan tersebut!
Jawab:
1) Bentuk Negara yaitu bagaimana sifat atau hubungan antara kekuasaan pusat saat berhadapan, dengan daerah. Macam-macam bentuk Negara:
a.Negara Konfederasi, Negara yang terdiri dari beberapa negara yang berdaulat penuh yang untuk mempertahankan kedaulatan ekstern (ke luar) dan intern (ke dalam) bersatu atas dasar perjanjian internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap negara anggota Konfederasi, tetapi tidak terhadap warganegara anggota Konfederasi itu.
b. Negara Kesatuan, adalah negara yang pemerintah pusat atau nasional memegang kedudukan tertinggi, dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan sehari-hari. Tidak ada bidang kegiatan pemerintah yang diserahkan konstitusi kepada satuan-satuan pemerintahan yang lebih kecil (dalam hal ini, daerah atau provinsi).
c. Negara Federasi, ditandai adanya pemisahan kekuasaan negara antara pemerintahan nasional dengan unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan, atau wilayah). Pembagian kekuasaan ini dicantumkan ke dalam konstitusi (undang-undang dasar).Sistem pemerintahan Federasi sangat cocok untuk negara-negara yang memiliki kawasan geografis luas, keragaman budaya daerah tinggi, dan ketimpangan ekonomi cukup tajam.
2) Bentuk Pemerintahan, hubungan antara badan eksekutif dengan legislatif. Dua bentuk pemerintahan yang paling luas digunakan negara-negara di dunia adalah Parlementer dan Presidensil, yaitu:
a. Bentuk Pemerintahan Parlementer, dalam sistem Parlementer, warganegara tidak memilih kepala negara secara langsung. Mereka memilih anggota-anggota dewan perwakilan rakyat, yang diorganisasi ke dalam satu atau lebih partai politik.Umumnya, sistem Parlementer mengindikasikan hubungan kelembagaan yang erat antara eksekutif dan legislatife. Kepala pemerintahan dalam sistem Parlementer adalah perdana menteri
b. Bentuk Pemerintahan Presidensil, Presidensil cenderung memisahkan kepala eksekutif dari dewan perwakilan rakyat. Sangat sedikit media tempat di mana eksekutif dan legislatif dapat saling bertanya satu sama lain. Di dalam sistem presidensil, presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen (DPR) tetapi langsung kepada rakyat.

untitled

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kau cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan dalam dirinya.